Seperti wanita, pria juga suka berbohong. Entah itu sekali-sekali, dengan alasan terpaksa, atau memang mati-matian berbohong untuk menutupi kesalahannya. Berikut ini 10 kebohongan yang paling sering dilakukan oleh para suami beserta alasannya.
1. “Ya, Sayang, gaun ini cocok sekali buat kamu”
Alasannya: Menghindari pertengkaran
Bagi pria, berbohong pada tahapan ini bukan hanya karena mereka tidak ingin menyakiti hati pasangannya. Tidak berarti pasangan Anda tidak peduli dengan apa yang Anda kenakan, mereka peduli, kok. Hanya saja, menurut pandangan mereka, hal ini tidak prinsip dan tidak perlu dipermasalahkan. Soalnya, bila mereka mengatakannya secara jujur, Anda akan marah dan biasanya kemarahan yang Anda lontarkan tidak sesuai dengan porsinya.
Intinya: Pria berbohong karena mereka menyintai anda. Bila Anda ingin kejujuran, tanyakan kepadanya, apakah dia menginginkan berat badan Anda turun atau tidak.
2. ” Saya bisa memperbaikinya, kok.”
Alasannya: Masalah ego
Apakah membetulkan genteng yang bocor atau pompa air yang macet, ternyata ada bagian-bagian tertentu di mana pria merasa terpaksa harus menguasainya. Bila mereka tidak dapat memperbaikinya, mereka tidak akan mengatakannya dengan terus terang dan akan berdalih.
Yakinkan suami, Anda tetap mencintainya sebagaimana dia adanya dan bahwa dia tidak perlu berusaha mengatasi semua masalah. Tidak perlu malu untuk membagi tugas berdasarkan kemampuan masing-masing. Toh, Anda berdua bisa membayar tukang untuk memperbaikinya.
3. “Tidak, aku enggak memperhatikan payudaranya,”
Alasannya: Demi keharmonisan rumah tangga.
Tidak peduli berapa pun usia perkawinan Anda, tidak berarti suami tidak bisa tertarik pada wanita lain. Jangan lupa, seperti kata ibarat, Anda tidak dapat berjanji berhenti menjilat cokelat, Anda hanya dapat berhenti untuk makan cokelat. Bila kebetulan Anda dan suami berpapasan dengan wanita cantik dan menarik, percayalah dia pasti akan memperhatikannya. Paling tidak, meliriknya. Pria selalu memberikan respons terhadap fisik seorang wanita.
4. “Enggak ada apa-apa, kok. Aku baik-baik saja.”
Alasannya Untuk menutupi kesedihannya.
Kesedihan, depresi, serta kekecewaan seorang pria tampaknya sering merupakan kesempatan baginya untuk mencari hiburan bagi dirinya. Pria merasa, bila kesedihannya diceritakannya pada istrinya, maka mereka akan dipandang lemah. Oleh karena itu, bila mereka sedang ada masalah, tertekan, mereka akan mencari seseorang untuk mencurahkan segala masalah yang dihadapinya. Bagi pria, lebih baik berbohong daripada berterus terang.
Apakah pria bersedia menceritakan kesulitannya kepada pasangannya? Pada dasarnya mereka tidak keberatan. Namun biasanya bukan jalan keluar yang mereka dapatkan, melainkan justru perselisihan.
5. “Berkali-kali saya coba menelepon.”
Alasannya: Membela diri
Pada umumnya wanita akan memberikan reaksi yang berlebihan bila suaminya melakukan kesalahan kecil dan memperlihatkan sikap bermusuhan. Bila mereka mengaku lupa menelepon sementara mereka ternyata berkumpul dengan sobat-sobat prianya, mereka tahu pasangannya tidak akan dapat menerimanya dan hal yang kecil bisa menjadi besar. Oleh karena itu, mereka lebih memilih berpura-pura sudah menelepon bila tidak dapat memberikan alasan yang masuk akal.
6. “Mantanku? Biasa-biasa saja, tuh.”
Alasannya: Penjagaan diri
Masalah masa lalu Anda yang mana yang menjadi masalah umum dan wajar pada saat Anda menikah? Apakah wajib bagi seorang pria untuk menceritakan kepada istrinya bila dia pernah terkena penyakit kelamin atau memiliki anak di luar pernikahan? Apakah Anda berhak mengetahui berapa banyak wanita yang telah ditidurinya? Bagaimana pengalamannya? Menyenangkankah? Apakah mereka pernah berselingkuh?
Bagi pria, sekali mereka mengatakan pada istrinya bahwa dulu mereka pernah berselingkuh, maka mereka tahu dengan pasti, Anda akan mencapnya sebagai orang yang selalu berselingkuh dan tidak dapat dipercaya. Pria mengerti arti sebuah kejujuran. Namun bila kejujuran mereka justru menyakiti hati pasangannya, mereka memilih untuk berbohong dan mereka ingin menjaga masa lalu serta menyimpannya sebaik mungkin.
7. “Saya tidak pernah bohong kepada kamu.”
Alasannya: Untuk hidup bahagia sepanjang masa.
Ini merupakan cara romantis yang diberikan oleh seorang suami kepada istrinya dan pria menyadari wanita memang menginginkan diperlakukan demikian. Tetapi walaupun suami Anda bersungguh-sungguh, waktu yang akan membuktikan apakah dia berbohong, mengelak, melebih-lebihkan, atau apakah perkataannya dapat dipercaya. Semuanya tergantung dari karakter masing-masing pria dan keutuhan dari pernikahan Anda. Yang jelas, semua ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membuktikannya.
Selasa, 23 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar